DATA FORMAT

Bilangan biner dipilih untuk mekanisme representasi data komputer karena komputer secara elektronika hanya mampu membaca 2 kondisi sinyal yaitu

·         ada sinyal / ada tegangan

·         tidak ada sinyal / tak ada arus listrik yang mengalir

Dua kondisi tersebut yang digunakan untuk merepresentasi bilangan dan kode-kode biner:

·         Level tinggi (ada tegangan ) sebagai representasi bilangan bilangan 1

·         Level rendah (tidak ada arus ) sebagai representasi bilangan bilangan 0

Dengan urutannya sebagai berikut :

·         Apabila Data huruf akan dirubah menjadi kode ASCII. Dari kode ASCII dirubah menjadi bilangan biner. Sedang bila, data gambar merupakan kumpulan dari angka-angka yang merupakan perwakilan dari warna masing-masing titik/pixel, dan angka tersebut yang akan dirubah dalam bentuk biner. Semua data dipresentasikan/dituliskan dalam bentuk 0 dan 1.

·         Proses dikodekan dalam biner sebagian besar operasi yang ada didalam proses komputer adalah opersi aritmatika yang meliputi : penambahan ,pengurangan ,pembagian dan perkalian.

·         Data yang dioperasikan adalah data yang berupa data angka kedalam suatu tempat penyimpanan data sementara yang disebut register.

Semua operasi aritmatik dilakukan oleh ALU (bagian CPU yang berfungsi membentuk Operasi-operasi aritmatik dan logika terhadap data yang ada pada register). Kemudian komponen CPU yang lainnya berfungsi membawa data ke ALU untuk diproses dan mengambil lagi hasil proses dari ALU.

 

 

 

Pada diagram diatas tampak data yang masuk ke ALU memasuki beberapa fase pendefinisian

Dan kemudian data yang sudah dikonversikan akan masuk melalui Bus Internal CPU menuju register dan sebaliknya data yang akan diproses masuk lagi ke ALU, dari register yang di atur semuanya di atur oleh Unit kontrol yang terjadi secara simultan dengan hasil keluaran dengan proses yang akan di representasikan kembali dalam bentuk data dengan format tertentu sesuai dengan kebutuhan.