Monday, September 8, 2014

Penanganan Pasien retensi Urin dengan Hipertensi dan penurunan fungsi ginjal

Dalam hal ini , kita harus mendiagnosa pasien sejelas-jelasnya dengan cara pengecekan laboratorium terlebih dahulu kadar ureum, kreatinin HBsAg yang nantinya bisa dilihat untuk mengetahui kondisi ginjal pasien. Namun untuk meringankan rasa sakit yang diderita pasien langkah awal yang dapat dilakukan yakni dengan mengeluarkan urine dengan Cateter lewat saluran kecing ,jika terjadi kesulitan dalam pelaksanaannya , dapat dilakukan dengan memilih ukuran cateter yang berbeda sehingga cocok ukurannya dengan pasien. seperti nampak pada gambar berikut

sumber gambar : webmd.com

jika tindakan diatas tidak dapat mengeluarkan urin pasien , dilakukan tindakan dengan cara melubangi kandung kemih dengan cara membuat lubang di bagian perut bawah tepatnya diatas alat kelamin kurang lebih sekitar 12 - 15 cm diatasnya , namun metode ini akan efektif apabila pasien berkeinginan untuk minum dengan jumlah yang banyak yang otomatis akan memperbesar kemih atau membuat kapasitasnya penuh kita analogikan seperti balon yang harus terisi penuh dulu baru dapat dialirkan , tetapi banyak sekali pasien yang tidak mau minum pada fase ini karena ketakutan yang sangat dan rasa sakit yang dirasakan pasien menahan, peran keluarga penderita sangatlah penting dalam mengedukasi pasien agar mau minum dalam jumlah banyak. pada proses ini dapat di berikan obat penahan rasa sakit dengan mengetahui riwayat pada sakit perut pasien(lambung) jika tidak ada dapat langsung diberikan. setelah ini dilakukan ronsen kontras yang diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui penyebab retensi urin pada pasien apakah ada sumbatan, batu atau penyempitan saluran . bila penyempitan saluran dapat dilakukan langkah selanjutnya sebelum tindakan dengan melihat dari hasil laboratorium untuk membaca status pasien,   apakah ginjal normal atau mengalami penurunan fungsi, apabila terdapat masalah pada ginjal dapat dilakukan cuci darah atau Haemodialisa(HD). sampai status kondisi pasien normal
langkah pertama sebelum HD yakni dengan memberikan obat penurun tensi , dipilih berdasarkan usia dan seberapa besar tensi yang terukur bisa digunakan captopril , amlodipin dan dari jenis lainnya, serta diberikan keto acid . Keto acid sering ditambahkan pada diet rendah protein pada pasien  PGK (pasien ginjal kronik) pradialisis, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tetapi juga karena pengaruh independen terhadap pemeliharaan (Residual Renal Function ) RRF. Sebelumnya, belum terdapat studi acak dan prospektif yang mengevaluasi pengaruh diet rendah protein dengan atau tanpa keto acid terhadap status nutrisi dan RRF pada pasien dengan dialisis peritoneal.(sumber : kalbemed.com
biasanya setelah dilakukan HD selama 3 kali berturut-turut kondisi pasien berangsur normal bahkan retensi urin hilang dengan sendirinya bila tidak dilakukan pembersihan pada saluran untuk memperlebar saluran urin.

Task of Study Information Technology Headline Animator

Subscribe this blog